Bincang Kreatif #17 "Komik Sebagai Media Hiburan dan Edukasi


Bincang Kreatif #17

Minggu, 4 November 2023

Komikus          : Achmad Fadhillah

Narasumber     : Irwansyah, S.Pd., M.Pd.

Moderator        : Muhammad Ibu Shina

Tempat             : adakopi original Jln. Terusan H. Nawi Malik No. 27 Serua, Bojongsari, Depok


Komik Sebagai Edukasi untuk Remaja

Komik pertama kali muncul di Indonesia pada masa kolonial Belanda pada awal abad ke-20. Komik pada waktu itu dikenal dengan sebutan "stripverhaal" atau "verhaaltje op plankje" yang berasal dari Belanda. Komik pada masa itu banyak menggunakan tema-tema humor seperti kartun yang diproduksi oleh majalah-majalah seperti Panorama, De Indische Courant, dan Oetoesan Hindia.

Pada tahun 1938, komik resmi hadir dengan terbitnya majalah "Poepoe". Majalah yang diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka ini awalnya berisi cerita bergambar dan berbagai hiburan seperti teka-teki dan games. Poepoe menghadirkan karakter-karakter seperti Si Jagur, Si Gumul dan Si Unyil.

Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1953 terbit majalah "Bintang Timoer". Majalah ini dikenal sebagai komik religi pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 1960-an, muncul tokoh-tokoh komik seperti Tintin, Sjors en Sjimmie dan Lucky Luke.

Pada tahun 1970-an, terjadi perubahan dalam dunia komik Indonesia. Tokoh-tokoh lokal seperti Si Buta dari Gua Hantu, Panji Koming dan Wiro Sableng menjadi sangat populer. Bahkan, geliat industri film Indonesia pada masa itu juga turut memancing perkembangan industri komik.

Perkembangan dunia digital membawa perubahan pada dunia komik pada tahun 2000-an. Komik digital dan komik webtoon mulai muncul dan populer di Indonesia. Saat ini, banyak penerbit komik Indonesia mulai beralih ke bentuk digital, dan banyak kreator komik lokal telah membangun komunitas besar yang berkontribusi pada dunia komik di Indonesia.

Komik adalah sebuah bentuk seni visual yang menggabungkan gambar-gambar berurutan dalam sebuah cerita, biasanya dengan teks dalam bentuk balon ucapan atau narasi. Komik dapat berupa cerita pendek atau serial, dan dapat menampilkan berbagai genre seperti humor, aksi, drama, atau fiksi ilmiah. Komik dapat dipublikasikan dalam berbagai bentuk, seperti majalah komik, buku komik, atau secara daring.

Popularitas komik saat ini tetap cukup tinggi, terutama di kalangan anak muda dan remaja. Hal tersebut terlihat dari banyaknya peminat yang mengikuti dan mendukung serial dan adaptasi film dari berbagai komik terkenal seperti Marvel atau DC Comics. Selain itu, semakin banyak juga platform daring yang menyediakan komik secara digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Beberapa aplikasi dan situs daring populer seperti Webtoon dan Tapas membantu para pembuat komik independen untuk mempublikasikan karyanya dan memberikan akses kepada para pembaca yang lebih luas.

Komik dapat digunakan sebagai media edukasi yang efektif. Salah satu keunggulan dari komik adalah kemampuannya untuk menggabungkan gambar dan teks menjadi satu kesatuan yang mudah dipahami dan menarik perhatian. Dengan menggunakan komik, informasi dapat disajikan dalam format yang lebih ringkas dan mudah diingat, sehingga lebih mudah dicerna oleh pembaca, terutama anak-anak. 

Komik edukasi juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang topik-topik sensitif atau sulit dipahami seperti perubahan iklim, pendidikan seks, dan masalah kesehatan mental. Selain itu, komik juga dapat membantu memperkenalkan budaya dan sejarah suatu negara atau daerah, sehingga membantu dalam memperluas pemahaman dan wawasan pembaca.

Bahasa visual komik juga dapat membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus atau orang yang kesulitan membaca untuk memahami informasi yang disajikan. Oleh karena itu, komik untuk edukasi dapat menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang berbagai topik.

Formulir Kontak