Jolly Roger Berkibar: Bentuk Rasa Kecewa Tanpa Kata

Oleh M. Yus Yunus

Jolly Roger masih terus bekibar
Pejabat gusar sebut ancaman
Rakyat kecewa tanpa kata

Ada yang baru dan unik di HUT RI ke 80 tahun ini, ialah karena berkibarnya bendera One Piece atau yang disebut Jolly Roger di bawah bendera kebangsaan kita. Sejumlah media ramai membicarakannya, bahkan sampai memunculkan pro dan kontra. Apakah ini sebagai tanda-tanda akan munculnya pemberontakan, pembebasan, perlawanan, kedamaian, atau mungkin hanya sekedar kritik kreatif dari pemuda biasa? Lalu bagaimana baiknya bagi pejabat, atau sikap anda yang tidak ikut-ikut mengibarkan bendera Jolly Roger karena takut atau mungkin tidak tahu apa-apa?

Yang jelas munculnya bendera Jolly Roger jelang perayaan kemerdekaan rakyat Indonesia menjadi buah bibir tersendiri di berbagai kalangan dan profesi. Baik di kalangan anak muda itu sendiri maupun juga di kalangan para pejabat. Namun bagaimana dengan anda? Apakah kita termasuk yang pro atau kontra? Kita harus punya sikap sekalipun tidak tahu apa itu benera Jolly Roger. Karena negerti ini tidak sedang baik-baik saja.

Munculnya bendera Jolly Roger jelang HUT RI ke 80 tahun ini, menunjukan ekspresi implisit pemuda kita saat ini. One Piece sendiri adalah salah satu serial manga yang sangat populer di negeri ini, hampir semua orang tahu meskiun tidak pernah menontonnya. Di serial One Piece cerita berkonsep seputar perjalanan seseorang yang menginginkan dirinya untuk menjadi seorang bajak laut sejati. Namun nilai sejati sebagai seorang bajak laut adalah sebuah cita-cita, harapan yang tinggi, demi mencapai perdamaian. 

Memang musuh di dalam cerita One Piece sangat beragam namun salah satunya adalah Marine (angkatan laut). Sehingga cerita pada serial manga ini memiliki singgungan kuat terhadap kolonialisme. Yang secara kebetulan mungkin saja, baik isu, permasalahan kebijakan, dan persoalan politik lainnya di negeri ini, dikhawatirkan dipengaruhi oleh pergerakan kolonialsme. Ambil contoh seperti UUD TNI beberapa waktu lalu yang menyita perhatian di kalangan mahasiswa dan akademisi. 

Jika uraisan ini benar adanya, maka jelas kekhawatiran itu membawa sejumlah pemuda untuk ambil bagian dalam mengkritik pejabatnya melalui bendera Jolly Roger One Piece yang penuh dengan kewarasan, keberanian, mental, semangat, merdeka, dan kedamaian. Apa yang diceritakan melalui penggambaran tokoh Rupi dalam serial manga One Piece dapat dijadikan inspirasi bagi anak muda saat ini yaitu berupa tekat dan perjuangan tanpa batas untuk mencapai arti dari perdamaian.

Namun sayangnya di atas kursi sana masih banyak pejabat yang akalnya 'bebel' atau bahasa kekiniannya close minded. Berkibarnya bendera Jolly Roger One Piece ini tidak dijadikan sebagai bahan perenungan, evaluasi, atau masukan, tapi mereka yang konon katanya mewaki aspirasi rakyat justru malah menghujat dan menganggap hal tersebut sebagai hal buruk yang dapat mencoreng nama baik bangsa di mata dunia.

Fenomena munculnya bendera One Piece jelang perayaan kemerdekaan adalah suatu bentuk ekspresi masyarakat yang seharusnya dihargai. Sebagaimana makna dari hari kemerdekaan itu sendiri, kemerdekaan berarti bebas berpendapat serta bebas berekspresi. Jika dari kalangan pejabat seperti DPR banyak yang mempertanyakan hal tersebut, maka selayaknya integeritas mereka dipertanyakan. Anda mewakili siapa, rakyat atau tuan anda?

Jika berkibarnya bendera Jolly Roger One Piece dianggap sebagai suatu ancaman, maka pertanyaannya siapa yang terancam? Karena munculnya bendera tersebut oleh anak muda disebabkan karena rasa memiliki tanah air, perasaan memiliki momentum di bula kemerdekaan yang kemudian hancur oleh ketidakpercayaan, dan kecemasan akan masa yang akan datang. Jadi kita ini sudah merdeka atau tidak? Jika sudah, hal seperti ini tidak perlu jadi pro kontra. Tapi kalau iya, siapa yang menjajah kta hari ini? Apakah itu yang disebut oleh Bung Karno "musuh paling sulit adalah saat kita melawan saudara sendiri" atau mungkin karena keserakahan belaka.

Yang jelas negeri ini tidak sedang baik-baik saja. Bentuk kekecewaan rakyat terhadap pemerintahnya haruslah didengar bukan malah dilawan. Mereka hanya butuh didengar, dicarikan soslusinya, bukan malah dijadikan musuh nagara. Bagi siapapun yang mengibarkan bendera Jolly Roger, meraka tidak sedang menjadi pemberontak negara, melainkan sedang menyuarakan perasaannya. Kenapa juga harus dimusuhi? Sebagai pejabat yang budiman hendaklah kalian memahami keadaan rakyat saat ini. 

Jika bukan karena Jolly Roger yang berkibar jelang perayaan kemerdekaan, apakah kekecewaan mereka akan didengar? Apakah rakyat kecil yang ingin bersuara diperhatikan? Apalagi soal kebijakan PPATK kemarin, banyak netizen memenuhi kolom komentar akun official untuk menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan rekening dormant, dan apa yang terjadi? Tidak ada respon, tidak didengar, tidak mendapatkan jawaban dengan cepat, dan terkesan diabaikan. 

Dan sekarang Jally Roger berkibar di bawah bendera kebangsaan, yang memiliki arti semangat, mimpi, harapan, cita-cita, dan perjuangan. Begitulah harapan semua rakyat menuju kemerdekaan tahun ke 80 ini. Sekalianpun Jally Roger adalah sebuah bendera fiksi, namun menjadi inspirasi bagi para pemuda untuk membangun kembali harapan dan cita-cita menuju HUT ke 80 di tengah kebijakan-kebijakan yang mencekik dan perekonomian yang terus menjepit. 

Salam merdeka untuk bangsa

Semangat pemuda Indonesia


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak